CLICK HERE FOR BLOGGER TEMPLATES AND MYSPACE LAYOUTS

Selasa, 28 April 2009

KEGUNAAN EKSTENSI FILE

Beragam ekstensi tiap-tiap file mencirikan melalui program apa file tersebut bisa diakses. Setelah melalui berbagai cara, penulis menyimpulkan hampir semua file ber-ekstensi apapun bisa diakses dengan notepad. Sebagai contoh file foto.jpg ketika diubah ektensinya menjadi .gif bisa dibuka tanpa menghilangkan sifat asli dari gambarnya. Ketika penulis menjadikannya foto.txt itupun tetap bisa terakses melalui program-program pembaca atau pengolah kata seperti notepad, Ms.word ,open office, mozilla,i.explorer,dsb. Namun yang jadi keunikan adalah ketika file ekstensi foto.jpg diubah jadi .txt dan dibuka dengan notepad ini akan ada semacam delay dan terasa berat untuk membukanya. Penulis merasa dan menduga delay tersebut adalah kejadian proses “coding”dari file gambar (jpg) ke dalam notasi-notasi atau huruf-huruf yang mengkodekan supaya selalu terus terlihat di notepad. Dan ketika jendela notepad diubah-ubah ukurannya, ternyata juga terjadi delay untuk akses yang lumayan terasa berat meskipun berlangsung sebentar (tergantung dari spesifikasi PC masing-masing) dan proses pengkodeannya akan terus berlangsung seiring diubah-ubahnya ukuran aplikasi pembuka file tersebut agar selalu disesuaikan dengan lebar jendela aplikasinya dalam hal ini notepad. Ini sama halnya dengan analogi jika seseorang terbiasa dengan mudah dan cepat mengangkat besi 1 kilogram namun kali ini ia mengangkat 1 kilogram berupa beban serbuk besi yang amat halus …maka ini kan sangat memakan waktu yang lama karena yang dikumpulkan agar terangkat itu berukuran amat kecil dan membutuhkan waktu pengumpulan yang bisa diumpamakan sebagai “delay”. Oleh karena analogi ini,alangkah baiknya tiap beban ditempatkan pada wahana dalam hal ini adalah tipe ekstensi yang sesuai untuk jenis file tersebut dan sesuai dengan aplikasi yang bisa menampung jenis file tersebut dan harus sinkron agar menyatu dengan beban itu sehingga akan mudah lebih mudah diangkat.Dan ketika ekstensi file tersebut diubah-ubah ternyata size asli file tersebut tidak berubah.

Begitu juga untuk file-file multimedia. Sebagai contoh yang telah penulis lakukan adalah mengubah file .mp3 menjadi .mp4 dan .mp1 ternyata tetap bisa diakses selama program aplikasi yang “mumpuni” itu ada. Karena sebelumnya penulis biasa mengakses mp3 di windows media player, kini ketika diubah menjadi .mp1 dan mp4 maka mengaksesnya lebih tepat memakai “media player clasic” karena codec untuk tipe file tersebut sudah tersedia. Namun yang tidak bisa diakses adalah ketika mengubah file-file murni tadi menjadi berkestensi .rar, .zip, .bin, atau ekstensi file kompresi lainnya. Perubahan icon dan tipe file tetap berhasil dan icon menunjukkan dengan program apa file berkestensi itu akan dibuka, namun setelah penulis coba buka file .rar hasil rename itu melalui winrar ternyata dianggap eror dan proses ekstraksi aborted. Ini dikarenakan mengubah file murni menjadi berkestensi .zip,.rar, dsb tidak boleh sembarang melalui rename namun agar tetap bisa dijalankan maka harus melalui program aplikasi compressor yang tersedia sehingga file tersebut tetap diubah ekstensinya secara normal malalui algoritme compressing dan nantinya bisa di-decompressing sehingga ter-ekstraksi.

Dari sini penulis menyimpulkan bila kita sering terbiasa bertemu file-file dan mengaksesnya dengan benar dan mengetahui apa dan bagaimana file itu diperlakukan dengan semestinya maka kita akan bisa memodifikasi dengan bentuk ekstensi yang lain dan bisa mengubahnya atau mengembalikannya seperti semula lagi tanpa menghilangkan sifat asli dari file yang diubah tadi.

OPERATING SYSTEM: NURUDIN JAUHARI

0 komentar: